Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kurikulum Merdeka dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

Merdeka Belajar merupakan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. 

Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Pengertian kurikulum merdeka

Krisis Pembelajaran di Indonesia

Penyebab Kurikulum di ganti adalah karena Krisis Pembelajaran di Indonesia  telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun, studi-studi nasional maupun internasional, salah satunya PISA menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.

Skor pisa tidak mengalami peningkatan signifikan dalam 10 sampai 15 tahun terakhir. Sekitar 70% siswa usia 15 tahun berada dibawah kompetensi minimum membaca dan matematika.

Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antar wilayah dan atar kelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Setelah pandemi, krisis belajar ini menjadi semakin parah. 

Krisis pembelajaran di perparah oleh pandemi Covid-19 dengan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.

Data yang terkumpul learning loss untuk literasi setara dengan 6 bulan belajar, belum lagi didaerah terpencil yang rata-rata learning lossnya mencapai 8-10 bulan belajar. Learning loss untuk numerasi setara dengan 5 bulan belajar. (diambil dari sampel 3.391 siswa SD dari 7 Kab/kota di 4 provinsi, pada bulan Januari 2020 dan april 2021.

Jadi solusi untuk mengejar ketertinggalan tersebut mencari solusi yang dapat secara efektif meningkatkan memajuan belajar siswa baik dari segi literasi dan juga numerasi.

Pada awal pandemi kemendikbud meluncurkan kurikulum darurat. penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pandemi covid-19.  

Langkah yang dilakukan pada kurikulum darurat adalam menurunkan materi secara drastis agar para pengajar bisa berfokus untuk mendalami pada satu topik yang esensial. Kurikulum darurat adalah kurikulum 2013 yang disederhanakan.

Ketika kurikulum darurat diluncurkan terdapat sekitar 31,5% sekolah menggunakan kurikulum darurat semasa pandemi Covid. Terdapat kenaikan hasil belajar learning loss numerasi (86%) dan literasi (73%).

Hasilnya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 dan kurikulum darurat, dengan rincian sebagai berikut: pada sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 learning loss mencapai 5 bulan. 

Dan pada sekolah yang menggunakan kurikulum darurat learning lossnya hanya 1 bulan. ( survei dilakukan pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 Sekolah di 20 Kabupaten/kota dari 8 provisi) 

Data membuktikan kepadatan materi ataupun kebanyakan materi tidak mempunyai dampak positif terhadap hasil pembelajaran, sebaliknya semakin ringkas materi atau semakin sederhana materi esensial maka semakin baik untuk meningkatkan kemajuan belajar siswa.


Rancangan dan implementasi kurikulum saat ini:

1.Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran ditentukan perminggu

2.Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik

3.Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga gurus kurang leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual

4.Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik baik.


Arah Perubahan Kurikulum Merdeka

1.Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk di penuhi dalam satu tahun

2.Fokus pada materi yang esensial, capaian pembelajaran diatur perfase. Bukan pertahun

3.Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik

4.Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.


Implementasi Kurikulum Merdeka

Tujuan kemendikbud adalah recovery learning loss, jadi tidak ada paksaan dalam penggunaaan kurikulum merdeka. Dalam pemulihan pembelajaran, sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih. Tiga pilihan tersebut adalah Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka.

Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan sekolah masing-masing.

  1. Sejak tahun ajaran 2021/2022 kurikulum merdeka telah diimplementasikan di hampir 2500 sekolah yang mengikuti program sekolah penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMP PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru. Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK B, SD dan SDLB Kelas 1 dan IV, SMP kelas VII dan SMA kelas X.
  2. Mulai tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing. Pemerintah menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan kurikulum Merdeka
  3. Tiga Pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang implementasi kurikulum Merdeka pada tahun Ajaran 2022/2023: 1) menerapkan beberapa bagian dari prinsip kurikulum merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. 2) menerapkan kurikulum merdeka menggunakanan perangkat ajar yang sudah disediakan, 3) menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.


Keunggulan Kurikulum Merdeka

1.Lebih Sederhana dan mendalam

Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan

2.Lebih Merdeka

Peserta didik : tidak ada program pemintan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya

Guru: guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik

Sekolah : memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

3.Lebih Relevan dan interaktif

Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila.


Platform Merdeka Mengajar

Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan pelajar pancasila. Platform merdeka mengajar membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi dan pemahaman untuk menerapkan kurikulum merdeka.

Platform Merdeka Mengajar dapat di download di playstore dan juga website kemendibud, dengan login menggunakan akun belajar.id masing-masing guru.


Fungsi Platform Merdeka Mengajar

Tiga fungsi utama Platform Merdeka Mengajar yaitu Mengajar, Belajar, dan berkarya. Aplikasi ini berguna untuk proses mengajar guru seperti menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan kurikulum merdeka, seperti perangkat ajar, asesmen Murid.

Fungsi Belajar pada platform merdeka mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangankan kompetensinya kapan pundan dimanapun, seperti Pelatihana Mandiri, video Inspirasi

Flatform merdeka mengajar juga mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik. Pada fungsi ini guru dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi.