Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teknik Dasar dalam Bela Diri Taekwondo

Taekwondo merupakan salah satu seni beladiri yang berasal dari korea yang sangat populer di Indonesia. Berikut Pengertian Bela diri taekwondo dan teknik dasarnya yang telah jambo guru rangkum semoga bermanfaat.

Pengertian Bela Diri Taekwondo

Teknik Dasar Taekwondo

Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae yang berarti kaki, kwon yang berarti tangan, serta do yang berarti seni. Suryadi (2003: xv) mengartikan Taekwondo secara sederhana sebagai berikut: “Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri/seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong”. Sebutan Taekwondo sendiri mempunyai sejarah yang sangat panjang. Dalam bukunya, Suryadi (2003: 1) menyebutkan: “Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak 1954, yang merupakan modifikasi dan penyempurnaan berbagai beladiri tradisional Korea.”

Menurut V. Yoyok Suryadi (2002:1) “bahwa ilmu bela diri sebenarnya sudah dikenal semenjak manusia ada, salah satu ilmu bela diri yang terus berkembang hingga saat ini adalah tae kwon do”. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa beladiri itu sudah tertanam pada diri manusia,karena mereka melakukan beladiri untuk mempertahankan diri mereka atau wilayah mereka. Tae kwon do adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional korea. Tae kwon do mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, tae kwon do mengandung aspek akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika, yang baik bagi orang yang secara sungguhsungguh mempelajarinya dengan benar. 

Tae kwon do mengandung aspek filosofi, yang mendalam sehingga dengan mempelajari tae kwon do pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan. Tae kwon do yang terdiri dari 3 kata yaitu tae yang berarti kaki atau menghacurkan dengan teknik tendangan, kwon yang berarti tangan atau menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan, serta do yang berarti seni atau cara mendisiplinkan diri. Maka jika diartikan secara sederhana tae kwon do berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Mempelajari tae kwon do tidak dapat hanya menyentuh aspek keterampilan bela dirinya saja, namun herus meliputi aspek fisik, mental, dan spiritualnya. 

Untuk itu, seseorang yang berlatih atau mempelajari tae kwon do sudah seharusnya menunjukkan kondisi fisik yang baik, mental yang kuat, dan semangat yang tinggi. Namun hal itu harus ditunjukkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari yang baik dan didasari jiwa luhur. Dengan begitu barulah seseorang dapat dikatakan berhasil dalam berlatih tae kwon do. Tae kwon do dapat dipelajari oleh siapa saja tanpa tergantung jenis kelamin, umur, dan status social. Sekarang ini tae kwon do telah tersebar dan dipraktekkan oleh lebih dari 40 juta orang diseluruh penjuru dunia.

Kepopuleran tae kwon do mencapai puncaknya saat tae kwon do dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di olimpiade Sidney tahun 2000. Di Indonesia diperkirakan lebih dari 200.000 anggota aktif mempraktekkan olahraga bela diri ini, di berbagai dojang (sebutan untuk tempat berlatih) yang tersebar luas di seluruh propinsi di Indonesia, dan terutama diminati oleh kaum muda. Tae kwon do telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi dalan PON. Tae kwon do sendiri telah mencatat prestasi yang cukup membanggakan, di area multi-sport event seperti SEA GAMES, ASIAN GAMES, bahkan OLYMPIC GAMES 1992 di Barcelona, selain pada kejuaraan tingkat internasional di lingkungan tae kwon do sendiri.


Teknik Dasar Bela Diri Taekwondo

Pola gerakan Taekwondo sangat indah dan sistematis. Selain itu Taekwondo tidak sekedar mengajarkan kemampuan bertarung, tapi juga mengajarkan cara untuk mendisiplinkan diri. Seperti yang disebutkan oleh Suryadi (2003: xv): Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, Taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya dengan benar. 

Taekwondo mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari Taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan. Tujuan dari mempelajari Taekwondo, tidak hanya mempelajari keterampilan bela diri saja, namun harus diikuti oleh aspek fisik, mental, dan spiritualnya. 

Hal tersebut sesuai dengan Yong (1995: 48) yang menyatakan bahwa: There, the Koreans traditional martial art taekwondo aims not only to acquire Power and skill for self-defence but to perfect one self with the character of devoting one’s life to the safe guard of justice, of respecting the responsibilities and of emboding the thought of universal equality. 

Maksud dari kutipan di atas adalah tujuan mempelajari olahraga Taekwondo tidak hanya untuk mendapatkan kekuatan dan keterampilan untuk menjaga diri saja, tetapi juga untuk menyempurnakan dirinya dengan karakter dalam mencurahkan kehidupannya dengan perlindungan hukum, menghormati tanggung jawab serta menaruh perhatian pada semua hal. 

Seseorang yang berlatih atau mempelajari Taekwondo akan menunjukkan kondisi fisik yang baik, mental yang kuat, dan semangat yang tinggi dalam sikap dan tindakannya sehari-hari. Oleh karena itu Taekwondo dapat dipelajari siapa saja tanpa tergantung jenis kelamin, umur, dan status sosial. 


A. Permitted Technique

Permitted technique (teknik yang boleh digunakan) dalam pertandingan Taekwondo adalah:

1. Teknik tangan

Teknik tangan yang digunakan untuk menyerang adalah berupa pukulan menggunakan kepalan tangan bagian luar jari telunjuk dan jari tengah.  Dalam suatu kejuaraan Taekwondo teknik tangan hanya dapat digunakan untuk menyerang daerah badan. 

Apabila suatu serangan tangan tepat mengenai legal scoring area dengan Power yang maksimal akan mendapatkan satu poin.


2. Teknik kaki

Teknik tendangan sangat dominan dalam seni bela diri Taekwondo, bahkan harus diakui bahwa Taekwondo sangat dikenal karena keunggulannya dalam teknik tendangan. Dalam competition rules & interpretation (2004: 12) disebutkan “Semua teknik serangan menggunakan kaki adalah diperbolehkan selama menggunakan bagian kaki di bawah tulang mata kaki. Penggunaan bagian kaki di atas itu (mis: tulang kering, lutut, dll) tidak diperbolehkan”. 

Teknik tendangan menjadi sangat penting karena kekuatannya yang jauh lebih besar dari pada tangan, walaupun teknik tendangan secara umum lebih sukar dilakukan dibanding teknik pukulan. Namun melalui latihan-latihan yang benar, sistematis dan terarah teknik tendangan akan menjadi senjata yang dahsyat untuk melumpuhkan lawan. 

Sesuai yang disebutkan oleh Suryadi (2003:15): Bal/kaki di bagian bawah mata kaki, merupakan senjata yang sangat penting dan khas dari seni bela diri Taekwondo. Walaupun tak setangkas tangan, kaki mempunyai kelebihan dalam hal jangkauan jarak dan kekuatan yang lebih besar. 

Kaki yang terlatih dengan baik akan menjadi senjata yang sangat andal bagi seorang Taekwondoin. Agar dapat melakukan teknik tendangan yang baik diperlukan kecepatan, kekuatan dan keseimbangan yang prima. Selain itu, diperlukan juga penguasaaan jarak dan timing yang tepat agar tendangan tersebut menjadi efektif. 

Beberapa pedoman penting dalam melakukan teknik tendangan menurut Suryadi (2002:32) adalah sebagai berikut: 

1.Maksimalkan kekuatan tendangan dengan kekuatan dan kelenturan lecutan lutut. 

2.Jaga konsentrasi dan pandangan pada sasaran serta aturlah jarak dan timing pada saat akan melepaskan tendangan. 

3.Setelah melakukan tendangan, kaki harus secepatnya ditarik dan kembali siap untuk melakukan tendangan atau gerakan selanjutnya. 

4.Aturlah keseimbangan sebaik-baiknya, karena untuk melakukan tendangan yang cepat butuh keseimbangan yang baik dan untuk menjaga keseimbangan yang baik butuh kecepatan tendangan. 

5.Koordinasikan seluruh gerak tubuh terutama dengan putaran pinggang, agar menghasilkan tenaga yang maksimal. 


Teknik kaki yang dapat digunakan untuk menyerang adalah berupa chagi (tendangan) menggunakan bagian di bawah tulang mata kaki. Suryadi (2003: 15) menyebutkan bagian bal (bawah mata kaki) yang dipakai untuk menyerang adalah bagian: 

1.Apchuk (ujung bantalan kaki), Saat melakukan tendangan dengan Apchuck, jari-jari kaki ditekuk sedalam-dalamnya. 

2.Dwichuk (tumit bagian dasar), 

3.Dwikkumchi (tumit bagian belakang), 

4.Balnal (pisau kaki), Pisau kaki adalah tepi sisi sebelah luar telapak kaki. 

5.Baldeung (punggung telapak kaki), 

6.Balnal Deung (pisau kaki bagian belakang), Adalah tepi sisi sebelah dalam telapak kaki. 

7.Balbadak (telapak kaki sebelah dalam keseluruhan), 

8.Balkkeut (ujung jari kaki)