Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Pengembangan Kurikulum

apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum

Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?
pengembangan kurikulum merupakan suatu proses dimana partisipasi pada berbagai tingkatan dalam membuat keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif.


Pengertian Pengembangan Kurikulum 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “pengembangan” secara etimologi yaitu proses/cara, pembuatan mengembangkan. 

Secara istilah kata pengembangan menunjukan suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, dimana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat atau cara tersebut terus dilakukan. 

Apabila setelah mengalami penyempurnaan-penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut dipandang cukup mantap untuk digunakan seterusnya maka berakhirlah kegiatan pengembangan tersebut. 

Pengertian pengembangan di atas berlaku dalam bidang kajian kurikulum, kegiatan pengembangan kurikulum mencakup penyusunan kurikulum itu sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang disertai dengan penilaian yang intensif dan penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukan terhadap komponen-komponen dari kurikulum tersebut atas dasar hasil penilaian. 

Apabila kurikulum itu sudah cukup dianggap mantap setelah mengalami penilaian dan penyempurnaan maka berakhirlah tugas pengembangan kurikulum tersebut untuk kemudian dilanjutkan dengan tugas pembinaan. Hal ini berlaku pula untuk setiap komponen kurikulum misalnya pengembangan metode mengajar, pengembangan alat pelajaran, dan sebagainya. 

Namun demikian, pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. 

Menurut Geane, Topter, dan Alicia bahwa pengembangan kurikulum adalah suatu proses dimana partisipasi pada berbagai tingkatan dalam membuat keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif. 

Menurut Ahmad dan kawan-kawan dalam buku Pengembangan Kurikulum menyatakan bahwa pengembangan kurikulum adalah suatu proses merencanakan dan menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penelitian terhadap kurikulum yang tidak berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi kegiatan belajar mengajar yang lebih baik. 

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat diklasifikasikan pengembangan kurikulum meliputi unsur: perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan usaha penyempurnaan. 


Fungsi dan Peranan kurikulum 

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 

Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan dalam upaya menyelaraskan dengan perubahan dan perkembangan yang dinamis pada masyarakat, kurikulum harus diubah sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan kebutuhan masyarakat tersebut. 

Kurikulum dipandang penting dan memiliki fungsi serta peranan strategis terhadap dinamika perkembangan tersebut, sehingga kurikulum diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengingat pentingnya kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan, berikut dijelaskan tentang fungsi dan peranan kurikulum. 


Fungsi Kurikulum 

Secara umum fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan.  

Menurut Alexander Inglis dalam bukunya Principle of Secondary  Education (1981), fungsi kurikulum meliputi:

a. Fungsi Penyesuaian, karena individu hidup dalam lingkungan, sedangkan lingkungan tersebut senantiasal berubah dan dinamis, maka setiap individu harus mampu meyesuaikan diri secara dinamis. Dan dibalik lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi perorangan, disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan menuju individu yang well adjusted. 

b. Fungsi Integrasi, kurikululm berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. 

c. Fungsi Deferensiasi, kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan perorangan dalam masyarakat. Fungsi ini akan mendorong orang berpikir kritis dan kreatif serta kemajuan social dalam masyarakat. 

d. Fungsi Persiapan, kurikulum berfungsi untuk mempersipkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh sebelum terjun ke masyarakat.  

e. Fungsi Pemilihan, antara keperbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang erat. Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya.  

f. Fungsi Diagnostik, salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan para siswa agarmereka mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki. 


Peranan Kurikulum 

a. Peranan Konservatif, kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini. 

b. Peranan kreatif, perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat. 

c. Peranan Kritis dan Evaluatif, peranan ini dilator belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan.


Landasan Pengembangan Kurikulum

a. Landasan Filosofis, asumsi-asumsi tentang hakikat realitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan, dan hakikat nilai yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. 

b. Landasan Psikologis, asumsi-asumsi yang bersumber dari psikologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Psikologi yang harus menjadi acuan yaitu psikolongi perkembangan dan psikologi belajar. 

c. Landasan Sosial Budaya, asumsi-asumsi yang bersumber dari sosioloogi dan antropologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.


Prinsip – prinsip pengembangan Kurikulum 

Apa yang dimaksud prinsip dalam pengembangan kurikulum?

Menurut Permendikbud No 61 Tahun 2014: 

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan dan ditetapkan oleh setiap satuan Pendidikan. Kurikulum dikembangkan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dan Kurikulum 2013.   

Pengembangan KTSP paling sedikit memperhatikan:

a. acuan konseptual

b. prinsip pengembangan dan 

c. prosedur oprasional 

Acuan konseptual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit meliputi:

  • peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;toleransi dan kerukunan umat  beragama;
  • persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
  • Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik;
  • kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu; 
  • kebutuhan kompetensi masa depan;
  • tuntutan dunia kerja;
  • perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
  • keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
  • tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
  • dinamika perkembangan global; dan 
  • karakteristik satuan pendidikan. 

Prinsip pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit meliputi:

  1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta  didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang;
  2.  belajar sepanjang hayat; dan menyeluruh dan berkesinambungan  

Prosedur operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling sedikit meliputi:

a. analisis;

b. penyusunan;

c. penetapan; dan 

d. pengesahan 


Sumber: Modul  B.Inggris SMP KK C