Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manfaat Latihan Weight Training dalam Kebugaran Jasmani

Manfaat Latihan Weight Training dalam Kebugaran Jasmani

Weight Training pada dasarnya adalah memadukan prinsip latihan sirkuti atau kontinyu, pada awalnya latihan ini dirancang untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. 

Latihan weight training juga merupakan aktivitas dengan intensitas tinggi yang membutuhkan energi secara cepat dalam waktu yang singkat namun tidak dapat dilakukan secara kontinu untuk durasi waktu yang lama. 

Latihan merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan: kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualilitas psikis anak latih. 

Dalam olahraga prestasi proses tersebut akan berhasil apabila ada kerja sama antara pelatih yang berpengalaman dan berpengetahuan dengan ilmuwan olahraga yang benar-benar menekuni bidang pelatihan.

Pengertian Weight Training Menurut Pendapat Ahli

Menurut Suharjana (2007:87) Weight Training adalah latihan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan beban sebagai alat untuk menambah kekuatan otot guna memperbaiki kondisi fisik atlet, mencegah terjadinya cedera atau untuk tujuan kesehatan. Latihan beban dapat dilakukan dengan menggunakan beban dari berat badan sendiri atau menggunakan beban luar yaitu beban bebas seperti dumbell, barbell, atau mesin beban.

Irianto (2000:59) mengemukakan latihan beban merupakan suatu bentuk latihan yang menggunakan media alat beban untuk menunjang proses latihan dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran, kekuatan otot, kecepatan, pengencangan otot, hypertrophy otot, rehabilitasi pasca cedera, penurunan berat badan, dan lain-lainnya. 

Menurut Rai (2006:21) Weights training adalah latihan yang menggunakan beban dari luar, dalam latihan beban tubuh akan dipaksa menyesuaikan diri dengan membesarkan jaringan otot yang dilatih, dalam latihan aerobik tubuh akan beradaptasi dengan cara meningkatkan efisiensi fisiologis yang menyebabkan peningkatan stamina. 

Menurut Thomas (2002:1), Weight training banyak digunakan oleh para penggemar kebugaran, bahkan menjadi daya tarik bagi beribu-ribu orang yang pernah menyebut dirinya sebagai orang loyo, orang yang tidak berenergi, dan orang yang tidak bugar. Tetapi dapat menyebabkan perubahan yang dramatis bagi tubuh. Banyak orang melakukan latihan beban mengatakan bahwa, dengan memiliki tubuh yang tegap tidak saja terasa bagus, tetapi juga berpengaruh terhadap cara berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, meningkatnya kekuatan dan daya tahan otot, meningkatnya koordinasi otot dan syaraf. 

Sukadiyanto (2005:6) Latihan beban merupakan rangsangan motorik (gerak) yang dapat diatur dan dikontrol untuk memperbaiki kualitas fungsional berbagai organ tubuh, dan biasanya berhubungan dengan komponen-komponen latihan yaitu intensitas, volume, recovery, dan interval. Program latihan yang baik harus dapat memberikan teknik-teknik latihan yang secara fisiologis dapat meningkatkan kualitas fisik orang yang melakukan (Depdiknas, 2000:103).

(Irianto, 2000:13) mengemukakan: Takaran latihan anaerobik yang dapat dilaksanakan yaitu meliputi frekuensi 3 - 5 kali/minggu, secara umum intensitas 75 % - 85 % dari detak jantung maksimal sesuai dengan kondisi dan tingkat keterlatihan. Contoh dari kegiatan/jenis olahraga yang memiliki aktivitas anaerobik dominan adalah lari cepat (sprint), push-up, body building, gymnastik atau juga high jump. 

Menurut (Irianto, 2000:17) Pada kegiatan olahraga dengan aktivitas aerobik yang dominan, metabolisme energi akan berjalan melalui pembakaran simpanan karbohidrat, lemak dan sebagian kecil (±5 %) dari pemecahan simpanan protein yang terdapat di dalam tubuh untuk menghasilkan ATP (adenosine triphospate). Proses metabolisme ketiga sumber energi ini akan berjalan dengan kehadiran oksigen (O2) yang 2 diperoleh melalui proses pernafasan (Sukadiyanto, 2010:58). 


Apa Manfaat Latihan Weight Training dalam Kebugaran Jasmani?

Salah satu sistem latihan beban yang umum digunakan untuk membakar lemak adalah dengan latihan circuit weights Training. Latihan ini pada dasarnya adalah memadukan prinsip latihan beban dengan prinsip latihan sirkuit atau kontinyu.

Pada awalnya latihan ini dirancang untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot sambil melatih sistem aerobik, selanjutnya berkembang untuk memperbaiki komposisi tubuh. 

Latihan beban secara sirkuit ini terdiri atas beberapa macam latihan beban yang disusun menjadi beberapa station atau pos, dengan pembebanan ringan, ulangan banyak, dilakukan beberapa sirkuit, di antara pos diberikan istirahat pendek atau tanpa istirahat, sedangkan di antara sirkuit diberikan istirahat yang lebih lama. 

Weights Training merupakan latihan yang paling banyak di lakukan untuk menurunkan berat badan. Menurut Sadoso Sumosardjuno (1996:84), latihan beban atau weight training adalah salah satu cara pemantapan kondisi yang melibatkan gerakan yang berulang-ulang dengan beban yang submaksimal. 

Latihan beban (weight training) dapat digunakan sebagai model latihan untuk menurunkan berat badan asal memenuhi persyaratan antara lain: menggunakan sistem sirkuit, detak jantung dapat dipertahankan 65%-75% detak jantung maksimal, dan dikerjakan lebih dari 20 menit (Irianto, 2004:84). 

Latihan beban merupakan latihan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan beban sebagai alat untuk menambah kekuatan fungsi otot guna memperbaiki kondisi fisik, mencegah terjadinya cedera atau untuk tujuan kesehatan. 

Latihan beban dapat dilakukan dengan menggunakan beban dari berat badan sendiri atau menggunakan beban luar yaitu beban bebas seperti dumbell, barbell, atau mesin beban. 

Bentuk latihan yang menggunakan beban dalam yang paling banyak digunakan seperti chin-up, push-up, sit-up, ataupun back-up, sedangkan menggunakan beban luar sangatlah banyak dan bervariasi sesuai dengan tujuan latihan.  

Weight Training adalah jenis latihan kekuatan yang menggunakan beban untuk ketahanan, latihan ini memberikan kontraksi pada otot-otot yang menyebabkan otot beradaptasi dan menjadi lebih kuat. Banyak orang menghabiskan banyak waktu untuk latihan. 

Sesi latihan beban singkat beberapa kali seminggu lebih praktis dari pada waktu latihan yang lama tiap hari. Peningkatan kekuatan yang positif  20 menit setiap harinya. Latihan beban adalah satu-satunya aktivitas olahraga yang fokus utamanya terletak pada peningkatan massa dan kekuatan otot. 

Riset ilmiah membuktikan latihan beban meningkatkan metabolisme basal (pembakaran kalorisaat beristirahat) hingga 20% selama 24 jam kedepan. Hal ini menimbulkan keuntunganmetabolik yang tidak didapatkan dari melakukan aktifitas olahraga lainnya.

Menurut beberapa penelitian, tubuh masih membakar energi lebih tinggi hingga 36 jam sesudahlatihan beban. Sementara itu, pembakaran energi sesudah latihan aerobik bertahan sampai 3-6 jam sesudah latihan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat penulis simpulkan yaitu sebagai berikut: Latihan beban lebih mudah menurunkan atau mencegah penumpukan kadar lemak dari pada orang yang melakukan aerobik. 

Dalam studi jangka panjang, orang yang melakukan latihan beban memiliki tingkat sensivitasinsulin yang lebih baik dari pada meraka yang tidak melakukan latihan beban. selain itu, latihan beban dianggap cara paling efektif untuk melatih kekuatan dan fungsi gerak otot, meningkatkan massa dan metabolisme otot, serta mendukung terjaganya kepadatan tulang. 

Ini berbeda dengan latihan aerobik yang bermamfaat untuk meningkatkan pelepasan dan pembakaran lemak oleh tubuh, meningkatkan kemampuan paru-paru menghirup oksigen, dan memperkuat organ jantung.