Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teknik Dasar Permainan Bola Voli

Permainan Bola Voli Termasuk permainan yang sangat digemari oleh masyarakat kita, permainan bola voli merupakan bagian dalam Materi permainan bola Besar pada Sekolah SD,SMP dan SMA.

Teknik Dasar Permainan Bola Voli ada 4 teknik yang harus dikuasai,yaitu Servis, passing, Smash, dan Blok. Untuk lebih jelas dengan Teknik Dasar Permainan Bola Voli dapat dibaca seperti yang telah dirangkum sebagai berikut:


Keterampilan Dasar Bermain Bola Voli

Menurut Beutelsthal (1984:9) menjelaskan definisi teknik adalah : "Prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan praktek dan bertujuan untuk mencari penyelesaian suatu problema pergerakan dengan cara yang paling ekonomis dan berguna".

Dalam olahraga bola voli membutuhkan disiplin, teknik ini mempunyai bentuk idealnya sendiri dengan bentuk norma gerakan yang karakteristik. Tetapi bentuk ideal ini dapat kita modifikasi sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing gerakan yang diperlukan.

Ada enam macam cara bersentuhan dengan bola voli sehingga timbul enam jenis teknik dasar, Beutelsthal (1984:9) mengatakan : teknik dasar tesbut adalah Service, the dig, volley atau set, smash atau spike, block, dan defence. Selanjutnya penulis akan menjelaskan keenam jenis teknik dasar tersebut dengan pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Service

Servis adalah sentuhan pertama dengan bola, Kosasih (1985:109) mengatakan: "Service adalah pukulan pertama". Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Jadi teknik dasar ini tidak boleh diabaikan harus dilatih dengan sebaik mungkin. Servis ini dapat dibagi 3 yaitu : Under Arm service, hook service, dan floating service.
servis bola voli
Gambar Sikap servis bawah


2. Passing (operan Bola)

Adapun teknik pelaksanaan dari passing ini menurut Beutelsthal (1984:16) sebagai berikut: Pemain bersiap-siap dengan sikap dasar, kaki yang satu di depan kaki yang lain. Kedua kaki kira-kira selebar dua paha. 

Kedua lutut ditekuk sedikit, sehingga tubuh bagian atas membungkuk sedikit ke depan. Kedua lengan ditekuk sedikit di depan tubuh. Pemain cepat-cepat bergerak menuju tempat jauhnya bola, tetapi sudah harus siap berdiri pada waktu menerima bola tersebut. 

Posisi lengan tidak boleh salah. Kedua tangan dijulurkan lurus ke depan, satu tangan ditempatkan di atas tangan yang lain dengan kedua telapak tangan menghadap ke atas. Kedua tangan harus di tekan ke bawah menghimpit pergelangan tangan sedemikian rupa sehingga kedua lengan bagian bawah menjadi kaku dan tegang, kedua lengan bagian bawah harus paralel, dengan sisi sebelah dalam menghadap ke atas sehingga membentuk suatu bidang penerimaan bola yang cukup luas. 

Tubuh harus siap di belakang bola sedemikian rupa sehingga menghadap arah lajunya bola nanti. Dengan meluruskan kedua kaki, pemain menerima bola di bagian dalam kedua lengan sebelah bawah, kemudian mengembalikannya sesuai dengan arah yang dituju. 

Kedua bahu bergerak ke depan supaya pemain tak terpengaruh oleh pantulan bola, yang dapat menyebabkan tubuh kita tak seimbang lagi. Gerakan ini diteruskan dengan follow through, kemudian segera mengambil posisi berikutnya, mempersiapkan diri menerima pukulan lawan
passing Bola Voli

Gambar. Sikap passing



3. Volley atau Set

Passing (operan) "volley atau set" dimasukkan pukulan melambungkan bola sedemikian rupa, sehingga pemain yang lain mendapat kesempatan untuk menyemesh bola tersebut. 

Tujuan dari pemain memainkan volley adalah memberi kesempatan kepada teman untuk menyerang musuh. Sukses tidaknya penyerangan itu tergantung dari kecermatan si pemain volley kalau volleynya kurang baik maka penyeranganpun lemah bahkan kadang kala gagal sama sekali.

Suatu regu biasanya memiliki ahli volley tersendiri. Mereka ini harus sanggup memberikan bola volley pada si penyerang dan setiap posisi dan tempat di lapangan yang digunakan. Volleyer seperti ini harus memiliki kecermatan dan kegesitan yang tangguh.

Teknik pelaksanaan volley atau set adalah sebagai berikut: Pemain mempersiapkan diri dengan sikap dasar, kedua lutut ditekuk sedikit dengan jarak antara kedua kaki kira-kira selebar kedua paha, satu kaki di depan kaki yang lain. 

Berat badan dibagi rata, bertumpu pada kedua kaki. Kedua lengan ditekuk sedikit di depan tubuh. Kedua tangan ditekuk pada pergelangannya, kira-kira setinggi mata. Jari-jari juga ditekuk sedikit pada ruar-ruas sebelah atas, dibeberkan selebar mungkin dengan ibu jari ditekuk ke belakang. 

Bola disentuh dengan posisi sikap dasar, sentuhan terjadi antara bola dengan ujung-ujung jari saja, pada saat jari menyentuh bola, baik jari-jari maupun tangan yang kita tegangkan itu digerakkan mengikuti gerak bola. Pada waktu volley ini sampai pada tahap terakhir seluruh tubuh dalam keadaan lurus (ke depan dan ke atas).


4. Smash atau Spike

Permainan bola voli memiliki seni tersendiri, sama seperti sepakbola atau handball mendambakan goal-goal yang spektakuler, demikian juga para pecandu bola voli mendambakan smash-smash yang gemilang. 
Smash Bola Voli

Pemain bola voli dalam menenangkan pertandingan diharuskan menguasai smash. Smash merupakan suatu keahlian yang esensial, cara yang mudah untuk memenangkan angka. Seorang pemain yang pandai smash, atau dengan istilah sendiri sering disebut "smasher" harus memiliki kegesitan, pandai melompat dan mempunyai kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Pemain yang memiliki keahlian ini dapat digolongkan pemain penyerang baik.

Pelaksanaan smash atau spike dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahap pertama: Run Up atau lari menghampiri. Ini tergantung dari jenis bola dan jatuhnya. Bola kita mulai lari menghampiri kira-kira pada jarak 2,5 sampai dengan 4 meter dari jatuhnya bola. 

Kedua langkah terakhirlah yang paling menentukan, pada waktu kita take off harus memperhatikan baik-baik kedudukan kaki. Kaki yang akan take off harus berada di tanah terlebih dahulu, dan kaki yang lain menyusul disebelahnya. 

Karena itu kadang kala harus merubah lebih dahulu langkah sebelum melakukan dua langkah terakhir itu. Arah yang diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga pemain akan berada di belakang bola pada saat akan take off.

Tahap kedua: Take off: pergerakan harus berlangsung dengan lancar dan kontinyu, tanpa terputus-putus. Pada waktu take off, kedua tangan yang menjulur harus digerakkan ke atas, bersamaan dengan itu tubuh diluruskan. 

Kaki yang dipakai untuk melompat inilah yang memberi kekuatan pada take off tersebut. Lengan yang dipakai untuk memukul, juga sisi tubuh bagian tersebut diputar sedikit sehingga menjauhi bola. Punggung agak membungkuk dan lengan pemukul ditekuk sedikit. Lengan yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala. Tahap ketiga: Hit atau memukul, yaitu sesuai dengan arah pukulan yang diinginkan.


5. Block (Pertahanan)

Dalam membentuk block yang baik, pemain harus dapat menaksir jatuhnya bola atau meramalkan kemana kira-kira lawan memukul bola. 
Block Bola voli

Pemain dengan tipe block dua orang atau block tiga orang harus selalu menghadap net, mereka harus membentuk block dengan melangkah kesisi, masing-masing bersedia melakukan take off pada saat yang bersamaan. 

Setiap pemain yang bergerak maju untuk membentuk block harus berhenti dahulu sebelum ia take off. Kalau pemain yang membentuk block masih terlalu jauh dari pemimpin block waktu take off sudah dimulai maka sebaiknya ia melakukan take off dari tempat berdiri dengan kedua lengan dijulurkan ke arah pemimpin block sewaktu ia sedang melompat. 

Lebih lanjut Buetelsthal (1984:30) menjelaskan bahwa: Tahap pertama: pemain melangkah ke sisi untuk mengambil take off dengan baik. Bagian tubuh sebelah atas menghadap net. Kedua lengan ditekuk sedikit dan diletakkan di depan tubuh. Telapak kedua tangan menghadap net. 

Tahap kedua: pemain mengambil posisi berdiri, kedua kaki ditekuk sedikit kira-kira setengah meter dari net, dari posisi ini ia melakukan take off. Kedua lengan tetap pada posisi semula, ditekuk sedikit dan berada di depan tubuh pemain. Jari-jari dibeberkan lebar-lebar, take off dilakukan dengan meluruskan kedua kaki dan mengayunkan kedua lengan ke atas pada saat yang bersamaan. 

Tahap ketiga: pada waktu terjadi kontak dengan bola semua jari-jari tangan ini harus kaku dan tegang. Kedua tangan diletakkan sedekat mungkin, sehingga bola tak dapat menyelinap diantara kedua tangan tersebut. 

Tahap keempat: sesudah selesai mengadakan kontak dengan bola maka pemain secepatnya mendarat lagi. Lengan digerakkan ke atas dan ke belakang secepat mungkin sehingga pemain tidak menyentuh net.