Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Minat Belajar Anak Menurut Pendapat Para Ahli

Pengertian Minat Menurut Pendapat Para Ahli
Minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

Namun, terlepas dari masalah populer atau tidak, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar  dalam bidang-bidang studi tertentu.

Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa minat merupakan dorongan yang terlahir akibat suatu rangsangan ketertarikan pada sesuatu, yang sangat disenangi dan membuat diri kita bangga akan hal itu baik itu pekerjaan, kegiatan olahraga dan objek apa saja yang nyaman dan digemari. 


Pengertian Minat

Minat merupakan suatu kecenderungan penerimaan suatu bentuk kegiatan atau benda. Menurut Mapiare (1982:62) “minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pengertian, prasangka atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada pilihan tersebut”.

Lebih lanjut, Djamarah (2000:60) menyatakan bahwa Minat adalah “perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan”. Hal tersebut senada dengan pernyataan Ahmadi (2003:151) “Minat (interest) merupakan sikap jiwa seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi dan emosi) yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan tersebut, unsur perasaanlah yang terkuat”.

Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia (2001:744) adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Hasan Sadily (1983:252) minat adalah kecenderungan bertingkah laku yang terarah terhadap objek kegiatan atau pengalaman tertentu. 

Minat juga merupakan suatu hal yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat dalam melakukan sesuatu hal yang menarik minatnya (Gunarso, 1995:68).

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1998:144). 

Lebih lanjut, Hurlock (1998:117) membagi minat menjadi 3 aspek, yaitu:

a.  Aspek kognitif

Berdasarkan dari pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik dirumah, sekolah dan masyarakat serta berbagai jenis media masa.

b.  Aspek afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pripadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

c . Aspek psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat.

Selanjutnya minat merupakan suatu kepercayaan diri dan keinginan untuk mempelajari sesuatu. Pengertian minat yaitu kecenderungan dan kegiatan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. 

Minat dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu yang diinginkan (Poerwadaminton, 1976:225). Minat merupakan kecenderungan seseorang untuk membuat suatu pilihan aktivitas, individual dapat mengubah minat seorang sehingga dapat dikatakan minat itu tidak stabil sifatnya.

Menurut sabri (1995:84) minat adalah “kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat kepada sesuatu berarti sakapnya senang kepada sesuatu”.

Menurut Gie (1983:13) “seorang pelajar yang tidak mempunyai minat untuk mempelajari sesuatu pengetahuan, karena tidak mengetahui faedahnya, pentingnya dan hal-hal yang mempersoalkan pada pengetahuan itu”.

Dari pengertian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat akan timbul apabila mendapatkan rangsangan dari luar dan kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan senang.


Macam-macam Minat

Minat Peribadi dan Sosial

Minat peribadi dan sosial merupakan kelompok minat yang paling kuat dimiliki oleh awal remaja. Minat peribadi timbul karena remaja menyadari bahwa penerimaan sosial sangat dipengaruhi oleh keseluruhan adanya kesadaran remaja bahwa lingkungan sosial menilai dirinya dengan melihat miiliknya teman-teman sebanyak apa-apa yang dimiliki itu dapat meningkat dan merendahkan pandangan teman-teman sebaya terhadap dirinya. 

Hal-hal yang bersifat peribadi seperti postur tubuh, tampan wajah dan sebagainya sangat diminati karena erat kaitannya dengan keberhasilan dalam bergaul. Perbedaan bentuk minat dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang daerah (desa dan kota) tingkat ekonomi, status sosial serta jenis kelamin dan sebagainya.


Minat Terhadap Sekolah

Minat terhadap sekolah dan jabatan remaja banyak dipengaruhi oleh minat orang tua atau kelompok. Jika orang tua atau kelompok “Work Oriented” maka sering kali remaja meminati sekolah yang mengarahkan pada pekerjaan (sekolah keguruan) jika orang tua atau kelompok “College Oriented” maka remaja terpengaruhi meminati sekolah yang dapat mengantarkan ke perguruan tinggi yang menuju cita-cita jabatannya. 

Waktu bayi manusia merupakan subjek dengan dunia sendiri yang melingkupi diri sendiri saja, sedikit demi sedikit manusia mengenal dunia luar dan mengenal subjek luar dari dirinya  dengan jalan mengarahkan diri keluar menuju kepada dunia objektif yang riil. 

Masa anak SMA tidak lagi banyak dikuasai oleh dorongan-dorongan edogin atau impuls-impuls intens dalam pembuatan dan pikiran akan tetapi lebih banyak dirangsang oleh stimulus-stimulus dari luar.

Disiplin sekolah dan kewajiban para guru dalam memberikan kegairahan pada situasi bekerja dan belajar anak pada umumnya selama priode ini anak senang pergi kesekolah, ia merasa suka dan senang berada di sekolah pada usia 14 sampai 16 tahun, biasanya timbul ketertarikan pada satu atau dua mata pelajaran. Misalnya olahraga, pelajaran ini disukai oleh anak karena itu merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak sehat jasmani dan rohani.

Minat anak pada usia 14 sampai 16 tahun yang duduk dibangku kelas Xl SMA pada periode ini lebih besar tercurah pada segala sesuatu ang dinamis bergerak. Anak pada usia ini sangat aktif dan segala sesuatu yang aktif dan bergerak akan sangat menarik minat perhatian anak banyak tertuju pada macam-macam aktivitas dan semakin banyak dia bergerak semakit bergunalah aktivitas tersebut sebagai usaha pengembangan keperibadian. 


Faktor-faktor yang Menimbulkan Minat

Apabila ada individu mempunyai minat terhadap suatu objek atau aktivitas, maka ia akan berhubungan secara aktif dengan objek atau aktivitas yang menarik perhatiannya itu. 

Menurut Sudarmanto (1993:4), ada beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar pada siswa, diantaranya adalah:

  • Arahkan perhatian siswa pada tujuan yang hendak di capai.
  • Kenalilah unsur–unsur “ permainan “dalam aktivitas belajar.
  • Rencanakan aktivitas belajar dan ikutilah rencana itu.
  • Pastikan tujuan belajar saat ini, misalnya menyelsaikan pekerjaan rumah atau laporan.
  • Dapatkan “kepuasan” setelah menyelsaikan jadwal belajar.
  • Bersikaplah positf menghadapi kegitan belajar.
  • Latihlah “kebebasan” emosi selama belajar.
  • Gunakan lah seluruh kemampuan untuk mencapai target belajar setiap hari.
  • Tanggulanggilah ganguan-gangguan selama belajar.
  • Berperan aktif dalam diskusi pelajaran  di sekolah.
  • Dapatkan bahan-bahan yang mendukung aktifitas belajar.
  • Carilah pengajar atau guru yang dapat mengevaluasi hasil belajar.


Menurut Crow (1997:28) minat terhadap suatu obyek atau aktivitas di timbulkan oleh beberapa factor yaitu :

The Factor Of Inner Urges (faktor dorongan pengaruh dari dalam)  

Minat timbul karna pengaruh dari dalam untuk memenuhi semua kebutuhan, baik kebutuhan jasmani maupun rohani.

The Factor Of Social Motives (faktor motif dalam lingkungan sosial)

Minat timbul karna pengaruh kebutuhan dalam masyarakat sekitar dilingkungan hidupnya bersama-sama orang lain.

The Factor Of Emotional (faktor Emosi)

Minat timbul karna pengaruh emosi dari orang yang bersangkutan, artinya seseorang ang melaksanakan dengan persaan ang senang, maka akan membuahkan hasil yang memuaskan dan sekaligus memperbesar minatnya.


Menurut ahmadi (2003:43) ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat yaitu sebagai berikut:

Pembawaan

Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan obyek yang direaksi, sedikit banyak akan timbul minat terhadap obyek tertentu tersebut dan kebiasaan, meskipun merasa tidak ada bakat pembawaan tentang sesuatu bidang. Tetapi karna hasil dari latihan kebiasaan dapat menyebabkan munculnya minat terhadap bidang.

Kebutuhan 

Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya minat terhadap obyek tersebut. kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai tujuan yang harus dicurahkan kepadanya. Dengan demikian minat terhadap hal-hal tersebut pasti ada.

Kewajiban.

Dalam menjalankan suatu kewajiban, maka tanggungan terhadap sesuatu itu harus dipenuhi oleh orang yang bersangkutan. Bagi orang yang bersangkutan, jika menyadari atas kewajibannya sekaligus menyadari penuh atas kewajibannya itu cocok atau tidak, dan menyenangkan atau tidak dia akan menjalankan kewajibannya dengan penuh minat.

Suasana Jiwa.

Keadaan batin, perasaan fikiran dan sebagainya sangat mempengaruhi minat kita, yang mungkin dapat membuat atau mendorong dan sekaligus menghambat.

Suasana Disekitar.

Adanya beberapa perangsang disekitar kita, seperti kegaduhan, kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya dapat mempengaruhi minat.

Kuat tidaknya perangsang.

Seberapa besar kuatnya perangsang suatu objek sangat mempengaruhi minat kita, kalau objek itu memberikan perangsang yang besar dan kuat kemungkinan minat kita terhadap objek tersebut cukup besar, sedangkan apabila objek itu hanya memberikan perangsang yang kecil, maka kemungkinan minat yang timbul juga akan kecil.