Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hakikat membaca : Pengertian, Prinsip, dan Tujuan Membaca

Hakikat membaca : Pengertian, Prinsip, dan Tujuan Membaca

Hakikat membaca

Hakikat membaca menurut Syafi’ie (1994) adalah sebagai berikut.

Pertama, membaca pada hakikatnya adalah pengembangan keterampilan, mulai dari keterampilan memahami kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan memahami secara kritis dan evaluatif keseluruhan isi  bacaan. 

Kedua, membaca adalah kegiatan visual, serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat ulang hingga memperoleh pemahaman terhadap bacaan. 

Ketiga, membaca adalah kegiatan mengamati dan memahami kata-kata tertulis dan memaknai kata-kata tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunyai. 

Keempat, membaca adalah suatu proses berpikir yang terjadi melalui proses memersepsi dan memahami informasi serta memaknai bacaan. 

Kelima, membaca adalah proses mengolah informasi dengan menggunakan informasi dalam bacaan dan pengetahuan serta pengalaman yang telah dipunyai sebelumnya yang relevan dengan informasi tersebut. 

Keenam, membaca adalah proses menghubungkan tulisan dengan bunyinya sesuai sistem  tulisan yang digunakan. 

Ketujuh, membaca adalah kemampuan mengantisipasi  makna terhadap baris-baris dalam tulisan. Kegiatan membaca bukan hanya kegiatan mekanis, namun juga kegiatan menangkap maksud.   

Dari beberapa butir hakikat membaca tersebut, dapat dikemukakan bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik dan psikologis. Proses yang berupa fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual dan merupakan proses mekanis dalam membaca. 

Proses mekanis tersebut berlanjut dengan proses psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. Proses pskologis itu dimulai ketika indera visual mengirimkan hasil pengamatan terhadap tulisan ke pusat kesadaran melalui sistem syaraf. Melalui proses decoding, gambar-gambar bunyi dan kombinasinya itu diidentifikasi, diuraikan, dan diberi makna.  


Prinsip-Prinsip Membaca

Ada beberapa prinsip membaca yang perlu pembaca diperhatikan antara   lain: 

a. Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks. Hal ini terdiri dari  sejumlah kegiatan seperti memahami kata-kata atau kalimat yang ditulis oleh pengarang, menginterpretasikan konsep-konsep pengarang serta menyimpulkannya.  

b. Kemampuan membaca tiap orang berbeda-beda. Setiap orang memiliki kemampuan membaca sendiri-sendiri tergantung pada beberapa faktor  misalnya tingkatan kelas, kecerdasan, keadaan emosi, hubungan social  seseorang, latar belakang pengalaman yang dimiliki, sikap, aspirasi, kebutuhan-kebutuhan hidup seseorang, dan sebagainya.  

c. Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi. Pembinaan tersebut harus dimulai atas dasar hasil evaluasi terhadap kemempuan membaca orang yang bersangkutan. d. Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan. Seseorang akan senang jika telah berhasil mempelajari sesuatu dengan baik dan merasa puas atas hasil bacaannya. 

e. Kemahiran membaca perlu keahlian yang kontinyu. Agar memiliki kemahiran membaca, keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam membaca perlu diperhatikan sedini mungkin sejak seseorang pertama kali masuk sekolah. 

f. Membaca yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan belajar. Agar memperoleh keberhasilan belajar, seseorang harus membaca secara efisien. 

Selain itu, Mc. Laughlin dan Allen dalam Farida Rahim  (2008) menyatakan prinsip - prinsip membaca pemahaman sebagai berikut:

  1. Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
  2. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman.
  3. Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.
  4. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
  5. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
  6. Pembaca menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks.
  7. Perkembangan kosakata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman membaca.
  8. Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
  9. Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
  10. Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman


Tujuan  Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah mencari serta memeroleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna atau arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan atau intensif kita dalam membaca. 

Menurut Tarigan (1989) kegiatan membaca itu memiliki beberapa macam tujuan, yaitu 

  1. untuk memperoleh perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts) 
  2. untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas); 
  3. untuk mengetahui urutan atau susunan dan organisasi cerita (reading for sequence or organization)
  4. untuk menyimpulkan (reading for inference); 
  5. untuk mengelompokkan atau menglarifikasi (reading to classify); 
  6. untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast); dan 
  7. untuk menilai atau mengevaluasi (reading to evaluate).