Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PTK Permainan Bola Kasti

Judul : Upaya meningkatkan teknik memukul Bola Kasti pada peserta didik di SMP Negeri 2 Pandrah

Latar Belakang Masalah 

Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan pada umumnya yang mempengaruhi potensi peserta didik dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor melalui aktivitas fisik. Bucher (1979) mengemukakan Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, yaitu proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskules, interpreratif, social, dan emosional. Berdasarkan pendapat diatas maka penulis menyimpulkan pendidikan jasmani adalah pendidikan yang sangat kompleks, yaitu pendidikan yang menggunakan gerak sebagai media untuk mencapai keterampilan gerak, kebugaran jasmani dan sikap mental.

Salah satu materi pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada silabus SMP kelas VII adalah permainan bola kasti pada permainan bola kecil. Permainan bola kasti merupakan permainan tradisional yang telah dimainkan di Sekolah-sekolah pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1828, William Clarke di London menerbitkan edisi kedua dari buku The Boy, yang meliputi aturan Kasti yang dicetak pertama di Inggris. Permainan bola kasti biasa dimainkan di lapangan terbuka. Permainan bola kasti merupakan permainan yang sangat disenangi oleh para peserta didik, hal ini dikarenakan permainan ini mengutamakan unsur kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan.

Keterampilan teknik dasar permainan bola kasti yang harus dikuasai pemain untuk dapat bermain kasti adalah menangkap, melempar, memukul tanpa penguasaan teknik tersebut peserta didik tidak mungkin dapat bermain kasti dengan baik. Memukul bola sangat diperlukan dalam permainan bola kasti, pemain yang tidak dapat memukul bola dengan benar maka akan membuat regunya rugi karena teman-teman yang ada di base tidak dapat berlari kebase berikutnya bahkan tidak dapat menciptakan point.

Berdasarkan pengamatan penulis di Sekolah SMP Negeri 2 Pandrah, banyak peserta didik kesulitan dalam memukul bola, dari 10 pemukul hanya 2 pemukul yang dapat memukul bola dengan benar. Beberapa siswa sudah benar dalam mengayun tetapi koordinasi dengan datangnya bola masih belum pas. Pada peserta didik perempuan rata-rata salah dalam mengayun, sebagian dari mereka bahkan tidak mengayun tetapi langsung berlari.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis ingin meneliti tentang Upaya meningkatkan teknik memukul Bola Kasti pada peserta didik di SMP Negeri 2 Pandrah