Cara Menarik Perhatian Siswa Dengan Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif sangat penting dalam proses belajar mengajar, namun bukan berarti guru harus pandai berorator untuk menjadi guru yang disenangi anak-anak. untuk menarik perhatian siswa guru harus tahu cara berkomunikasi yang efektif ketika sedang proses belajar mengajar.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses berbagi informasi yang melibatkan lebih dari satu orang. komunikasi dapat dikatakan efektif jika lawan bicara mengerti dengan mudah apa maksud dari ucapan sipembawa pesan. komunikasi dibagi menjadi dua yaitu verbal dan non verbal.
Delapan Strategi Komunikasi Efektif
Berikut ini 8 strategi komunikasi efektif yang dapat dipakai guru dalam melakukan proses belajar mengajar dikelas. adapun ke delapan strategi komunikasi efektif sebagai berikut:
Berikut ini 8 strategi komunikasi efektif yang dapat dipakai guru dalam melakukan proses belajar mengajar dikelas. adapun ke delapan strategi komunikasi efektif sebagai berikut:
1. Menarik Perhatian Siswa
Pada proses belajar mengajar sangat penting untuk dapat menari perhatian siswa, hal ini bertujuan supaya siswa dapat fokus dan senang mengikuti pelajaran yang diberikan. ada beberapa cara agar dapat menarik perhatian siswa sebelum memulai pelajaran, salah satunya dengan memberikan ice breaking, atau bisa juga dengan melakukan tepuk semangat atau tepuk konsentrasi. hal ini akan membuat siswa lebih fokus ketika proses belajar mengajar berlangsung.
>>> Baca Juga Kebijakan Program PKB bagi Guru
Pada proses belajar mengajar sangat penting untuk dapat menari perhatian siswa, hal ini bertujuan supaya siswa dapat fokus dan senang mengikuti pelajaran yang diberikan. ada beberapa cara agar dapat menarik perhatian siswa sebelum memulai pelajaran, salah satunya dengan memberikan ice breaking, atau bisa juga dengan melakukan tepuk semangat atau tepuk konsentrasi. hal ini akan membuat siswa lebih fokus ketika proses belajar mengajar berlangsung.
>>> Baca Juga Kebijakan Program PKB bagi Guru
2. Menyampaikan Orientasi Pembelajaran
Guru harus menyampaikan orientasi pembelajaran diawal ketika Proses belajar mengajar berlangsung, Orientasi pembelajaran meliputi absensi, apersepsi menanyakan kabar, membaca doa, dan juga guru harus dapat menyampaikan tujuan dari materi yang akan dipelajari serta cara melakukan penilaian untuk bab yang akan dibahas.
Guru harus menyampaikan orientasi pembelajaran diawal ketika Proses belajar mengajar berlangsung, Orientasi pembelajaran meliputi absensi, apersepsi menanyakan kabar, membaca doa, dan juga guru harus dapat menyampaikan tujuan dari materi yang akan dipelajari serta cara melakukan penilaian untuk bab yang akan dibahas.
3. Melakukan Penyajian Materi Secara runtut dan Logis
Pemberian materi pembelajaran haruslah secara runtut dan logis yang artinya penyajian materi harus dimulai dari yang mudah ke yang sulit. hal ini bertujuan untuk dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang sedang dibahas.
contoh: Pelajaran olahraga pada materi permainan bola besar dengan submateri bola Voli, guru dapat memberikan materi dimulai dari Passing - servis - dan Smash, karena passing adalah bagian yang sangat penting dalam permainan bola voli dan gampang untuk dilakukan.
Pemberian materi pembelajaran haruslah secara runtut dan logis yang artinya penyajian materi harus dimulai dari yang mudah ke yang sulit. hal ini bertujuan untuk dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang sedang dibahas.
contoh: Pelajaran olahraga pada materi permainan bola besar dengan submateri bola Voli, guru dapat memberikan materi dimulai dari Passing - servis - dan Smash, karena passing adalah bagian yang sangat penting dalam permainan bola voli dan gampang untuk dilakukan.
4. Memberi Contoh dan Yang Bukan Contoh
Maksudnya ketika sedang memberikan materi guru harus dapat memberi contoh dan yang bukan contoh untuk memudahkan siswa mengerti materi yang sedang dipelajari.
Misal: guru menyuruh beberapa siswa untuk melakukan gerakan Roll Kedepan pada meteri PJOK senam lantai, selanjutnya guru menerangkan kalo gerakan siswa A sebagai contoh yang bagus karena gerakan roll kedepan dapat dilakukan dengan baik, tetapi siswa B tidak dapat di ambil contoh karena siswa B roll kedepannya masih belum betul dikarenakan posisi tangan dan badan tidak sesuai.
Maksudnya ketika sedang memberikan materi guru harus dapat memberi contoh dan yang bukan contoh untuk memudahkan siswa mengerti materi yang sedang dipelajari.
Misal: guru menyuruh beberapa siswa untuk melakukan gerakan Roll Kedepan pada meteri PJOK senam lantai, selanjutnya guru menerangkan kalo gerakan siswa A sebagai contoh yang bagus karena gerakan roll kedepan dapat dilakukan dengan baik, tetapi siswa B tidak dapat di ambil contoh karena siswa B roll kedepannya masih belum betul dikarenakan posisi tangan dan badan tidak sesuai.
5. Membuat Penyajian Materi Menjadi Bersifat Personal
Penyajian Materi dapat bersifat personal yang artinya dapat dikaitkan dengan pribadi guru atau siswa itu sendiri. sebagai contoh: Naak, jika kamu memperhatikan dengan benar pada materi pencak silat, maka kamu bisa menjadi seperti bapak, bapak dulu pernah menjadi juara 1 pada pertandingan silat antar kabupaten. atau bisa juga dikaitkan dengan pribadi siswa yang mempunyai prestasi untuk memotivasi siswa lain dalam belajar.
>>>Baca Juga Kurikulum 2013 Revisi 2017
Penyajian Materi dapat bersifat personal yang artinya dapat dikaitkan dengan pribadi guru atau siswa itu sendiri. sebagai contoh: Naak, jika kamu memperhatikan dengan benar pada materi pencak silat, maka kamu bisa menjadi seperti bapak, bapak dulu pernah menjadi juara 1 pada pertandingan silat antar kabupaten. atau bisa juga dikaitkan dengan pribadi siswa yang mempunyai prestasi untuk memotivasi siswa lain dalam belajar.
>>>Baca Juga Kurikulum 2013 Revisi 2017
6. Mengulangi Pelajaran Sulit
Pada proses belajar mengajar, guru jangan pernah bosan mengulangi pelajaran sulit supaya peserta didik atau siswa dapat mengerti pelajaran yang sulit tersebut.
Pada proses belajar mengajar, guru jangan pernah bosan mengulangi pelajaran sulit supaya peserta didik atau siswa dapat mengerti pelajaran yang sulit tersebut.
7. Menghubungkan Materi Ajar dengan Pengalaman Peserta Didik
Guru dapat mengaitkan materi ajar dengan pengalaman peserta didik, hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa memahami materi yang sedang dipelajari. sebagai contoh pada materi lempar cakram guru dapat mengaitkan seperti siswa sedang melempar batu ke air atau melempar batu jika ada anjing galak.
Guru dapat mengaitkan materi ajar dengan pengalaman peserta didik, hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa memahami materi yang sedang dipelajari. sebagai contoh pada materi lempar cakram guru dapat mengaitkan seperti siswa sedang melempar batu ke air atau melempar batu jika ada anjing galak.
8. Mengecek Pemahaman Peserta Didik
Guru harus selalu mengecek pemahaman peserta didik, apakah siswa sudah mengerti atau masih harus diulang, mengecek pemahaman peserta didik juga bertujuan supaya guru bisa tau mana siswa yang cepat pemahamannya mana pula siswa yang memerlukan perhatian lebih.
Guru harus selalu mengecek pemahaman peserta didik, apakah siswa sudah mengerti atau masih harus diulang, mengecek pemahaman peserta didik juga bertujuan supaya guru bisa tau mana siswa yang cepat pemahamannya mana pula siswa yang memerlukan perhatian lebih.