Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Trader Forex Sering Loss

Penyebab Trader Forex Sering Loss pada dunia trading forex tidak hanya karena kurang menguasai teknik analisa, tetapi karena faktor psikologis mental yang membuat rata-rata trader kerap kali loss bahkan sampai Margin Call (MC). 

Trading forex merupakan bisnis yang sangat beresiko karena sebagian trader tidak bisa mengendalikan emosi mereka ketika berada didepan chart forex. Maka dari itu trader forex harus mampu menguasai psikologi yang baik.

Psikologi yang Harus diwaspadai Trader dalam Trading Forex salah satunya adalah seperti keserakahan ketika sudah banyak profit dan rasa ingin balas dendam ketika sedang banyak rugi.

Menurut Dr. Van K. Tharp, Ph.D yang dikutip dari situs catinstitute.org mengemukakan bahwa trading forex yang sukses sebagian besar dipengaruhi oleh penguasaan psikologi trading yang baik, selebihnya merupakan pengendalian money management dan system trading yang dipunyai oleh para trader. 

Kesuksesan dalam trading merupakan hasil gabungan antara strategi dan emosi yang terkendali dengan baik, sehingga menghasilkan tindakan dan keputusan yang tepat dari trader. Dalam pengambilan keputusannya, trader sangat dipengaruhi oleh 2 emosi yang kita kenal dengan nama “Fear & Greed”. 

Fear & Greed adalah sebuah emosi yang mencangkup rasa takut dan keserakahan yang dipunyai oleh para trader didalam dirinya. Kita bahas satu persatu mengenai emosi yang harus diwaspadai oleh trader.


Penyebab Trader Forex Sering Margin Call

Penyebab Trader Forex Sering Loss

5 Psikologi Trader yang Waspadai dalam Trading Forex yang menjadi penyebab trader forex sering loss seperti dikutip dari situs catinstitute.org adalah sebagai berikut

1. Keserakahaan 

Semua trader pastinya sangat mengenal jenis emosi yang satu ini, yaitu sebuah keinginan untuk memperoleh profit sebesar mungkin dalam waktu yang sangat singkat dan tidak memikirkan resiko yang didapatkan kelak. 

Biasanya trader akan memperbesar rasio resiko dan melipatgandakan lot tradingnya. Rasa serakah ini akan timbul, ketika trader memiliki rasa percaya diri yang tinggi setelah mendapatkan keuntungan berkali – kali. Sehingga trader akan terus mengulangi tradingnya tanpa perencanaan yang terstruktur dan terkesan sembarangan.

Trader yang sudah terpengaruh oleh greed, biasanya memiliki ciri – ciri rasa percaya diri yang berlebihan, karena mendapatkan profit yang berulang. Adanya keinginan untuk terus menerus melakukan entry/ exit atau buy/ sell sesuai dengan strategi yang digunakan sebelumnya karena telah menghasilkan profit yang berulang, padahal market terus bergerak dan berubah, sehingga tidak memikirkan akan terjadinya resiko loss.


2. Rasa Takut

Tentunya emosi ini memang dimiliki oleh siapa saja, baik trader maupun orang biasa. Namun emosi ini akan menjadi sebuah hambatan bagi trader dalam melakukan tradingnya. Contohnya, sebagai trader pemula, saat melakukan tradingnya ternyata malah loss. 

Trader dengan mental yang lemah akan menjadi takut kembali untuk memulai trading, ataupun karena terbawa dengan emosi yang tidak stabil, malah salah melakukan entry/ exit sehingga malah terjadi loss sekali lagi.

Hal ini sering sekali terjadi pada trader – trader pemula, maupun trader yang memang tidak memiliki pengendalian diri yang baik. Ciri – ciri trader yang sudah terkena “fear” biasanya sudah tidak memiliki rasa percaya diri, menjadi mudah panik dan khawatir, merasa cemas, gelisah dan mental down saat menghadapi market kedepannya.


3. Harapan Yang Berlebih

Memiliki harapan mendapatkan profit adalah hal yang wajar dimiliki oleh trader. semuanya berharap tradingnya profit terus kan. Nah tapi jangan terlalu berharap berlebih juga ya. Harapan yang berlebihan dan tidak realistis dalam trading hanya akan membahayakan trader.

Contohnya, karena mendapatkan profit yang berulang trader akan menjadi sangat percaya diri akan tradingnya dan menjadi berharap akan mendapatkan profit terus menerus kedepannya tanpa memikirkan strategi trading yang sudah dibuat. Trader akan mencoba menggeser stop loss ketika pergerakan harga sudah mendekati level tersebut, dengan harapan arah pergerakan harga akan berbalik.


4. Penyesalan

Dalam psikologi trading, emosi ini biasanya muncul jika trader melakukan kesalahan dan kehilangan kesempatan saat melakukan entry/ exit ataupun mengalami kerugian yang cukup besar. Biasanya trader akan menyalahi dirinya sendiri dan strategi yang digunakannya. 

Penyesalan yang terus menerus, hanya akan menghancurkan trading secara perlahan. Jika tidak cepat diatasi, emosi ini bisa berkembang menjadi rasa takut, yang justru malah bisa membuat trader berhenti trading secara tiba – tiba.

Mengontrol psikologi trading menjadi sangat penting, jika trader  berhadapan dengan keempat jenis emosi tersebut. Nah berikut adalah beberapa tips  yang perlu diketahui oleh trader dalam pengendalian psikologi tradingnya.


sumber: catinstitute.org (Psikologi Trading & Pengendalian Emosi Untuk Trader)