Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengembangkan Potensi Kognitif dan Psikomotorik Peserta Didik

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional melakukan perbaikan pembelajaran pada semua peserta didik, diharapkan menghasilkan lulusan peserta didik yang berkualitas. 

Cara Mengembangkan Potensi Siswa

Menurut Depdiknas pada tahun 2005 mengemukakan bahwa Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlumendapat perhatian. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada:

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai. 

c. Membantu perkembangan aspek aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian peserta didik ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang peserta didik muntuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.   

Sangat pentingnya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik, maka hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar atau dalam pembelajaran bergotong royang bersama-sama pada semua peserta didik.  

Menurut Oemar H pada tahun 2002 yang menyebutkan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat.

Pate, Mc Clenaghan, dan Rotella, mengemukakan bahwa urutan rangkaian perkembangan motorik dapat digunakan model tahap-tahap. Perkembangan motorik dapat dibagi menjadi dua periode utama, yaitu: (1) tahap pra keterampilan; dan (2) tahap perkembangan keterampilan.

Perkembangan motorik usia anak pada perbaikan/penghalusan gerak dasar perlu dilatih kemandirian setiap peserta didik sesuai karakteristiknya dalam “tahap keterampilan”. Tahap ini terdiri dari urutan perkembangan motorik, yaitu:

a. Gerak refleks dan integrasi sensori, yang berkembang pada masa bayi; dan

b. Perkembangan gerak dasar, yang berkembang pada masa kanak-kanak 

c. Menuju kesempurnaan gerak melalui perbaikan/penghalusan gerak dasar (kelanjutan dari teori: Pae, Rotella, dan McClenaghan).


Cara Mengidentifikasi Jenis Kegiatan Pengembangan Potensi Peserta Didik

Jenis kegiatan pengembangan pra keterampilan pada potensi peserta didik yaitu pengembangan Pola Gerak Dasar, yaitu:

a. Keterampilan Lokomotor (Locomotor skills)

Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu empat ke tempat yang lain. Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang dari hasil dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga penting untuk mencapai kecakapan yang matang. 

Keterampilan lokomotor misalnya berlari cepat, mencongklang, meluncur, dan melompat lebih sulit dilakukan karena merupakan kombinasi dari pola-pola gerak dasar yang lain. Keterampilan lokomotor membentuk dasar atau landasan koordinasi gerak kasar (gross skill) dan melibatkan gerak otot besar.

b. Keterampilan Nonlokomotor (Non locomotor skills)

Keterampilan nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas (stability skill), didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat, misalnya gerakan berbelok-belok, menekuk, mengayun, bergoyang. Kemampuan melaksanakan keterampilan ini paralel dengan penguasaan keterampilan lokomotor.

c. Keterampilan Manipulaif (Manipulative skills)

Keterampilan manipulatif didefinisikan sebagai keterampilan yang melibatkan pengendalian atau kontrol terhadap objek tertentu, terutama dengan menggunakan tangan atau kaki. 

Ada dua klasifikasi keterampilan manipulatif, yaitu (1) keterampilan reseptif (receptive skil); dan (2) keterampilan propulsif (propulsive skill). 

Keterampilan reseptif melibatkan gerakan menerima objek, misalnya menangkap, menjerat, sedangkan keterampilan propulsif bercirikan dengan suatu kegiatan yang membutuhkan gaya atau tenaga pada objek tertentu, misalnya melempar, memukul, menendang.


Cara Penyusunan Program Pengembangan Potensi Peserta Didik

Program pengembangan potensi peserta didik didahului dengan mengidentifikasi dan menganalisis potensi peserta didik, dilanjutkan dengan menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan karakteristik potensi baik secara kognitif maupun psikomotorik dapat berupa kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. 

Penentuan tujuan merupakan bagian penting yang harus dicanangkan oleh guru agar dapat dicapai oleh peserta didik di akhir program. Jika program pengembangan potensi berupa kegiatan ekstrakurikuler, maka langkah kegiatan pembelajaran berikut ini sesuai untuk digunakan.  

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD secara kemandirian. 

Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. 

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada pada pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. 

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti dalam silabus.

c. Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkahlangkah  guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: pendahuluan, inti, dan penutup.

Sumber : Modul PJOK SMP KK H