Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Potensi Peserta didik menurut Para Ahli dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya

Faktor- faktor yang Mempengaruhi Potensi Peserta Didik
sumber gambar: prakarya-indramayu.blogspot.com

Potensi merupakan keseluruhan kemampuan yang terpendam yang ada dalam diri siswa, yang memungkinkan dapat berkembang dan diwujudkan dalam bentuk kenyataan.  Potensi-potensi belajar yang ada dalam diri seorang siswa tidak sama dengan potensi yang dimiliki orang lain.


Pengertian Potensi Peserta Didik Menurut Para Ahli

Untuk melihat tentang beberapa pengertian potensi, penulis mengemukakan rumusan yang ditulis dalam majalah “ANDA” (1986 : 40). “Potensi adalah kemampuan terpendam yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan; suatu yang dapat menjadi aktual”.  

M.Ngalim Purwanto (1984 : 18) mengatakan potensi adalah “seluruh kemungkinan – kemungkinan atau kesanggupan – kesanggupan yang terdapat pada suatu individu dan selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan)”.  

Agus  Soejono (1980 : 36) mengemukakan “Potensi seseorang tidak sama dengan potensi yang dimiliki orang lain. Seorang lebih tajam pikirannya, atau lebih halus perasaan, atau lebih kuat kemauan atau lebih tegap, kuat badannya daripada yang lain”.  

Dari uraian diatas, jelaslah bahwa potensi itu beraneka ragam, berbeda dan bervariasi. Potensi seseorang berlainan dengan orang lain dalam jenis dan tinggi rendahnya. Potensi peserta didik meliputi potensi fisik, intelektual, kepribadian dan sikap, minat dan bakat dan moral dan keagamaan. 


Faktor- faktor yang Mempengaruhi Potensi Peserta Didik 

a. Faktor Internal 

Yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. 

Faktor internal ini meliputi: 

1) Faktor Fisik 

Setiap individu mempunyai ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan; karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. 

Hal tersebut merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor yang terpisah, masingmasing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri.  

Nature dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. 

Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.  


2) Faktor Psikologis 

Faktor psikologis berkaitan dengan hal kejiwaan, kapasitas mental, emosi, dan intelegensi individu. Kemampuan berpikir peserta didik memberikan pengaruh  pada hal memecahkan masalah dan juga berbahasa. Hal lain yang berkaitan dengan aspek psikologi peserta didik antara lain: kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.  


b. Faktor eksternal  

1) Lingkungan Sosial Masyarakat 

Lingkungan sosial individu adalah lingkungan dimana seorang individu berinteraksi dengan individu lainnya dalam suatu ikatan norma dan peraturan. Kondisi lingkungan yang sehat dan mendukung secara positif terhadap proses belajar peserta didik akan memberikan pengaruh yang positif pada perkembangan potensi peserta didik. 

Lingkungan masyarakat yang kumuh, dan tidak mendukung secara positif seperti; banyaknya pengangguran, dan anak terlantar akan memberikan pengaruh negatif pada aktivitas dan potensi peserta didik. 

2) Lingkungan Sosial keluarga 

Keluarga adalah lingkungan sosial terkecil pada peserta didik. Peran keluarga dalam menunjang potensi peserta didik sangat penting. Hal-hal seperti kedekatan dengan orang tua, dukungan, dan hubungan dengan anggota keluarga yang harmonis akan memberikan dampak pada perkembangan potensi peserta didik. 

3) Lingkungan sekolah 

Lingkungan sekolah, seperti teman sekelas, guru, dan staf administrasi dapat memberikan pengaruh terhadap proses belajar peserta didik. Hubungan baik dan harmonis diantara ketiganya memberikan pengaruh pada proses belajar. 

Memberikan motivasi yang positif , dan kesempatan pada peserta didik untuk belajar dan berkembang akan sangat berpengaruh pada pencapaian potensinya. Guru harus dapat mengamati dengan baik karakteristik dari peserta didik. 

4) Perbedaan ras, suku, budaya, kelas sosial peserta didik 

Sekolah adalah wadah bagi seluruh peserta didik untuk mengembangkan potensinya tanpa memandang perbedaan. Memahami perbedaan karakteristik peserta didik adalah merupakan tantangan besar bagi pendidik dalam menunjang perkembangan potensi peserta didik. 

Bagaimana menciptakan kondisi kelas yang mendukung aktivitas belajar yang dapat mewadahi seluruh peserta didik merupakan salah satu peran penting dari pendidik. Perbedaan ras, dan etnik akan memunculkan perbedaan dialek bahasa, nilai dan keyakinan yang kesemuanya itu akan sangat membawa pengaruh dalam proses pengembangan potensi peserta didik. 

Pendidik harus peka dan memiliki sikap positif terhadap perbedaan karakteristik peserta didiknya. Mc. Graw Hill dalam bukunya Learning to Teach (2009) menyatakan bahwa ketika penggunaan dialek bahasa keluarga yang dipakai oleh peserta didik di Amerika dipaksa untuk dihapuskan, maka kecenderungan prestasi akademik siswa tidak mengalami peningkatan, justru memunculkan kondisi emosional yang negatif pada mereka. 

Pendidik sebaiknya senantiasa mampu memunculkan kondisi emosi positif pada peserta didik dengan segala keberagaman karakteristik mereka.  Dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris maka dengan mempelajari bahasa Inggris bukan berarti meniru budaya Bahasa Inggris namun bagaimana mampu memkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris yang ‘standar’, baik dan benar.