Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Berbicara Menurut Pendapat Para Ahli

Pengertian Berbicara Menurut Pendapat Para Ahli

Apakah yang dimaksud dengan berbicara?
 Berbicara adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengungkapkan atau mengekspresikan ide, pikiran yang ada dalam diri yang melibatkan orang lain dalam menyampaikan informasi tersebut dengan menggunakan kata-kata.

Berbicara juga merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial. 

Apa tujuan keterampilan berbicara? Tujuan berbicara adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. 

Supaya lebih jelas tentang materi berbicara mari simak pengertian berbicara menurut pendapat para ahli berikut ini:


Pengertian Berbicara Menurut Pendapat Para Ahli

Pengertian berbicara menurut beberapa pendapat ahli yaitu: 

Suriansyah: 2009 mengemukakan Bicara adalah bahasa lisan seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain. Berbicara ini bentuk komunikasi yang paling efektif .  

Tarigan, 2006 Menyebutkan Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi langsung secara tatap muka dengan orang lain. 

Moeliono, dkk.;1998 mendefinisikan Berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa; melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan dan sebagainya atau berunding. 

Berdasarkan penjelasan di atas  dapat simpulan bahwa berbicara adalah keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi dengan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.  

Berbicara merupakan keterampilan yang bersifat produkif dalam menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain. Penggunaan bahasa secara lisan dapat pula dipengaruhi oleh berbagai faktor. 

Faktor-faktor yang memengaruhi berbicara secara langsung adalah (a) pelafalan; (b) intonasi; (c) pilihan kata; (d) struktur kata dan kalimat; (e) sistematika pembicaraan; (f) isi pembicaraan; (g) cara memulai dan mengakhiri pembicaraan; dan (h) penampilan.  

Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, berbicara merupakan keterampilan  mereproduksikan arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak,  kebutuhan, perasaan, dan keinginan kepada orang lain. 

Dalam hal ini, kelengkapan peralatan vokal seseorang (selaput suara, lidah, bibir, hidung, dan telinga) merupakan persyaratan alamiah yang mengizinkannya dapat mereproduksikan suatu ragam yang lugas dari bunyi artikulasi, tekanan, nada, kesenyapan, dan lagu bicara. 

Keterampilan ini juga didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar, dan bertanggung jawab dengan melenyapkan problem kejiwaan, seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah. 

Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) dengan memanfaatkan sejumlah alat komunikasi manusia untuk menyampaikan maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. 


Prinsip- prinsip Keterampilan Berbicara

1. Berbicara sebagai Keterampilan Deskrit 

Kata ‘deskrit’ diadaptasi dari bahasa Inggris (discrete) yang artinya terpisah atau tersendiri. Dalam hal ini,  berbicara diartikan sebagai keretampilan tersendiri yang tidak terintegrasi dengan keterampilan berbahasa yang lain (menyimak, membaca, dan menulis). 

Berikut ini diuraikan prinsip-prinsip keterampilan berbicara. 

1) Berbicara adalah proses adaptif 

Berbicara merupakan sarana komunikasi seseorang dengan lingkungannya. Berbicara digunakan sebagai sarana penyesuaian diri seseorang, termasuk dalam rangka mempelajari dan mengontrol kondisi dan lingkungan sekitar. 

Ketika seseorang ingin diakui sebagai bagian dari komunitas masyarakatnya, salah satu cara yang harus ia tempuh adalah dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan masyarakat itu. 

Demikian halnya apabila ingin mempelajari budaya sekitarnya, seseorang harus memahami pula bahasa masyarakat itu secara mendalam. Bagaimanapun bahasa merupakan implementasi kegiatan berbudaya suatu kelompok masyarakat. 


2) Berbicara adalah ekspresi kreatif 

Melalui kegiatan berbicara, seseorang tidak sekadar menyatakan ide, tetapi juga mengungkapkan sikap dan kepribadiannya. Dalam hal ini ada ungkapan, “bahasa adalah pembeda kelas.” 

Melalui pembicaraan seseorang akan tergambar banyak hal tentang keadaan jiwa orang itu, termasuk latar belakang sosial, tingkat pendidikan, dan kemampuan intelektualnya. 


3) Berbicara dipengaruhi kekayaan pengalaman

Berbicara juga sangat dipengaruhi oleh kekayaan ataupun keluasan pengalaman seseorang. Semakin kaya pengalaman seseorang semakin mendalam dan berkualitas pembicaraan orang itu. Sebaliknya, seseorang yang kurang pengalaman, akan tampak kering dan dangkal pembicaraan orang itu. Pembicaraan orang itu pun tidak menarik.  


4) Berbicara sarana memperluas cakrawala  

Di samping sarana untuk menuangkan pengalaman, berbicara dapat  menjadi sarana untuk mengetahui banyak hal. Dengan  berbicara, orang  itu sesungguhnya sedang berusaha untuk memperluas sesuatu yang diketahuinya. 


5) Berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari

Seseorang yang ingin meningkatkan kemampuan berbicaranya, ia perlu belajar dengan orang lain yang lebih fasih. Baik itu dalam hal ekspresi, intonasi, lafal, dan unsur-unsur berbahasa lainnya, dapat ditingkatkan melalui proses pembelajaran. 

Semakin banyak berlatih berbicara, semakin dikuasai keterampilan itu. Dengan banyaknya sekolah-sekolah dan pelatihan berbicara, hal itu membuktikan bahwa keterampilan tersebut dapat dipelajari. 

Tidak ada orang yang langsung terampil berbicara tanpa proses latihan. Berbicara adalah tingkah laku yang harus dipelajari dan bisa dikuasai.