Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Perkembangan Kognitif (Piaget) dan Teori Belajar Gestalt

Teori Perkembangan Kognitif (Piaget) dan Teori Belajar Gestalt

Teori Belajar Gestalt

Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut  

Gestalt anak dipandang sebagai suatu keseluruhan, yakni suatu organisme yang dinamis, yang senantiasa dalam  keadaan berintekrasi dengan dunia sekitarnya untuk mencapai tujuan-tujuannya. 

Interaksi di sini dimaksudkan bahwa anak selalu menerima stimulus (respons) dari luar dirinya. Stimulus tersebut tidak diterimanya begitu saja, melainkan ia melakukan seleksi sesuai dengan tujuannya, setelah itu mereka bereaksi terhadap stimulus-stimulus itu dengan cara mengolahnya. 

 

Tahap Teori Perkembangan Kognitif (Piaget)

Ahli Biologi dan psikolog Swiss, Jean Piaget (1896-1980) mengamati anak-anak (dan proses Pembuatannya mereka memahami dunia di sekitar mereka) dan akhirnya mengembangkan Empat tahap model bagaimana proses pikiran informasi baru dijumpai. 

Dia mengemukakan bahwa kemajuan anak-anak melalui empat tahap dan bahwa mereka semua melakukannya dalam urutan yang sama. 


4 Tahapan Perkembangan Kognitif (Piaget)

  1. Sensorimotor stage (Birth to 2 years old).‘Tahap sensorimotor (lahir sampai 2 tahun)’. Bayi membangun pemahaman tentang dirinya sendiri   dan realitas (dan bagaimana segala sesuatu bekerja) melalui interaksi dengan lingkungan.  
  2. Preoperational stage (ages 2 to 4).‘Tahapan (berusia 2 sampai 4)’. Anak belum mampu memahami konsep abstrak dan membutuhkan situasi fisik yang konkret. Objek diklasifikasikan dalam cara-cara sederhana,  terutama dengan fitur-fitur penting.  
  3. Concrete operations (ages 7 to 11). ‘Operasi konkret (usia 7 hingga 11)’. Seperti pengalaman fisik terakumulasi, akomodasi meningkat. Si anak mulai berpikir secara abstrak dan konsep, menciptakan struktur logis yang menjelaskannya pengalaman fisik.   
  4. Formal operations (beginning at ages 11 to 15).‘Operasi formal (mulai pada usia 11-15)’. Kognisi mencapai bentuk akhirnya. Pada tahap ini, orang tidak lagi memerlukan objek konkret untuk membuat penilaian rasional. Dia mampu melakukan penalaran deduktif dan hipotetis. Dia mampu untuk berpikir abstrak yang sangat mirip dengan orang dewasa.  


Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. 

  • Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. 
  • Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. 
  • Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.  
  • Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.  
  • Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temannya.