Benarkah Guru Honorer Dihapus Tahun 2025? Ini Penjelasan Tegas Mendikdasmen Abdul Mu’ti
Pada kunjungan kerja Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, di SDN 59 Palembang pada Sabtu 2 November 2024, sempat diwawancarai beberapa media terkait berbagai isu penting di dunia pendidikan.
Salah satu topik yang dibahas cukup mendalam adalah rencana tentang tenaga guru honorer yang pernah dikabarkan akan dihapuskan mulai pada tahun 2025.
Artikel ini akan mengulas pandangan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) terkait isu ini secara lebih detail.
Untuk diketahui menurut KBBI guru honorer adalah “guru yang tidak digaji sebagai guru tetap, tetapi menerima honorarium berdasarkan jumlah jam pelajaran yang diberikan”
Meskipun memiliki peran dan tanggung jawab fungsional yang sama dengan guru ASN, guru honorer tidak memiliki gaji tetap dan jaminan kesejahteraan yang setara.
Abdul Mukti mengatakan bahwa di tingkat nasional, secara umum, jumlah guru ASN sebenarnya dianggap mencukupi.
Namun, dia menegaskan bahwa pada saat ini pemerintah belum dapat sepenuhnya menghapus keberadaan guru honorer.
Ada dua permasalahan utama yang menjadi alasan masih diperlukannya guru honorer di lingkungan sekolah.
Pertama, masalah distribusi guru yang masih belum merata secara nasional.
Dalam lanjutan penjelasannya, Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa di beberapa daerah, terdapat sekolah-sekolah dengan jumlah guru berlebih yang akhirnya mengalami kekurangan jam mengajar.
Sebaliknya, ada juga sekolah-sekolah di daerah terpencil yang kekurangan tenaga pendidik, bahkan di satu sekolah hanya terdapat satu atau dua guru yang harus menangani beberapa rombongan belajar (rombel).
Kondisi inilah yang mengakibatkan ketidakseimbangan sehingga berdampak pada SDM sekolah apalagi kualitas pembelajaran.
Masalah kedua terkait kebutuhan guru di bidang studi tertentu. Masih banyak sekolah yang membutuhkan guru untuk mengajar bidang studi tertentu.
Kondisi ini akhirnya membuat perlunya perekrutan guru honorer. Ini menjadi solusi sementara untuk menutupi kekurangan tersebut.
Menteri Mu’ti menegaskan bahwa pentingnya keberadaan guru honorer saat ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sumber daya pendidikan di berbagai sekolah, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan guru.
Namun, dalam wawancara tersebut, Abdul Mukti belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai upaya peningkatan kesejahteraan bagi guru honorer.
“Kesejahteraan mereka tetap menjadi perhatian utama, dan kebijakan yang tepat diharapkan dapat segera diambil agar peran guru honorer diakui dan dihargai,” kata Abdul Mu’ti.
Dengan demikian, kebijakan terkait penghapusan guru honorer di masa depan perlu mempertimbangkan pemerataan tenaga pendidik dan kesejahteraan para guru.