Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Populasi dan Sampling Menurut Para Ahli

Populasi penelitian adalah kelompok individu, obyek, atau kejadian yang memiliki karakteristik atau sifat tertentu yang akan diteliti oleh peneliti. Populasi penelitian merupakan populasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan dan menjadi fokus utama dalam penelitian.

Sebagai contoh, jika penelitian tentang kebiasaan makan sarapan, maka populasi penelitiannya adalah semua orang yang memiliki kebiasaan sarapan di pagi hari. Jika penelitian tentang pengaruh teknologi terhadap kemampuan berbahasa anak, maka populasi penelitiannya adalah semua anak-anak yang menggunakan teknologi.

Populasi penelitian harus ditentukan dengan jelas dan spesifik, sehingga dapat memudahkan peneliti untuk memilih sampel yang representatif dan relevan. Populasi penelitian juga mempengaruhi generalisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih besar.


Pengertian Populasi Penelitian Menurut Para ahli

Berikut adalah pengertian populasi penelitian menurut beberapa ahli:

Menurut Kerlinger (1986), populasi penelitian adalah kelompok individu, objek atau kejadian yang memiliki karakteristik yang akan diteliti oleh peneliti.

Sugiyono (2017) mendefinisikan populasi penelitian sebagai keseluruhan elemen atau unit analisis yang menjadi obyek penelitian.

Sarwono (2012) mengemukakan bahwa populasi penelitian adalah kumpulan semua elemen yang memiliki karakteristik atau sifat yang sama dan menjadi sumber data dalam penelitian.

Creswell (2014) menjelaskan bahwa populasi penelitian adalah kelompok orang, objek, atau kejadian yang memiliki kesamaan dalam karakteristik yang menjadi fokus penelitian.

Cooper dan Schindler (2014) mengatakan bahwa populasi penelitian adalah kelompok unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian.

Sekaran dan Bougie (2016) menjelaskan bahwa populasi penelitian adalah kelompok orang, objek, atau kejadian yang menjadi sumber data dalam penelitian dan memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan.

Moleong (2017) menyatakan bahwa populasi penelitian adalah keseluruhan individu, objek, atau kejadian yang memiliki karakteristik yang relevan dengan tujuan penelitian.

Gay dan Airasian (2014) mengatakan bahwa populasi penelitian adalah kelompok individu atau unit analisis yang memiliki kesamaan dalam karakteristik tertentu yang menjadi fokus penelitian.

Bryman dan Bell (2015) menjelaskan bahwa populasi penelitian adalah kelompok individu atau objek yang memiliki karakteristik yang relevan dengan tujuan penelitian dan menjadi sumber data.

Kothari (2013) mendefinisikan populasi penelitian sebagai keseluruhan unit analisis yang memenuhi kriteria inklusi dan memiliki karakteristik yang relevan dengan tujuan penelitian.

Dari pengertian populasi penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi penelitian adalah kelompok individu, objek, atau kejadian yang memiliki karakteristik yang relevan dengan tujuan penelitian dan menjadi sumber data dalam penelitian. 

Populasi penelitian perlu ditentukan dengan jelas dan spesifik agar peneliti dapat memilih sampel yang representatif dan hasil penelitian dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih besar.


Jenis Populasi

Berikut adalah beberapa jenis populasi dalam penelitian:

Populasi Target: Populasi target adalah kelompok individu, objek, atau kejadian yang menjadi target penelitian, yaitu kelompok yang dijadikan obyek penelitian dan diharapkan dapat memberikan informasi atau jawaban dari pertanyaan penelitian.

Populasi Aksesible: Populasi accessible adalah kelompok individu, objek, atau kejadian yang dapat diakses oleh peneliti untuk dijadikan sampel. Populasi accessible biasanya merupakan bagian dari populasi target, namun tidak semua anggota populasi target dapat diakses oleh peneliti.

Populasi Universum: Populasi universum adalah keseluruhan individu, objek, atau kejadian yang memiliki karakteristik yang relevan dengan tujuan penelitian. Populasi universum merupakan konsep yang ideal dan biasanya tidak dapat dijangkau secara keseluruhan oleh peneliti.

Populasi Riil: Populasi riil adalah kelompok individu, objek, atau kejadian yang benar-benar ada di dunia nyata dan menjadi sumber data dalam penelitian.

Populasi Hipotetik: Populasi hipotetik adalah kelompok individu, objek, atau kejadian yang diasumsikan oleh peneliti berdasarkan konsep atau teori yang digunakan dalam penelitian.

Penentuan jenis populasi yang tepat akan membantu peneliti dalam memilih sampel yang representatif dan dapat menghasilkan generalisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih besar.


Cara Memilih Populasi Penelitian

Memilih populasi yang tepat merupakan langkah penting dalam merancang penelitian. Berikut adalah beberapa cara memilih populasi:

Menentukan tujuan penelitian: Langkah awal dalam memilih populasi adalah menentukan tujuan penelitian dengan jelas. Tujuan penelitian akan menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki oleh populasi yang dijadikan obyek penelitian.

Menentukan kriteria inklusi dan eksklusi: Kriteria inklusi dan eksklusi adalah batasan atau syarat yang ditentukan untuk menentukan siapa saja yang termasuk atau tidak termasuk dalam populasi penelitian. Kriteria inklusi dan eksklusi harus relevan dengan tujuan penelitian.

Mengidentifikasi sumber data: Identifikasi sumber data adalah langkah untuk menentukan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Sumber data dapat berasal dari populasi tertentu yang memiliki karakteristik yang relevan dengan tujuan penelitian.

Menerapkan teknik sampling: Teknik sampling digunakan untuk memilih sampel dari populasi penelitian. Peneliti perlu memilih teknik sampling yang sesuai dengan tujuan penelitian dan karakteristik populasi penelitian.

Menggunakan data sekunder: Data sekunder adalah data yang telah ada sebelumnya dan dapat digunakan dalam penelitian. Data sekunder dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang populasi penelitian sebelum memilih populasi yang tepat.

Meninjau penelitian sebelumnya: Meninjau penelitian sebelumnya dapat membantu peneliti dalam menentukan populasi yang tepat dan memperoleh informasi tentang karakteristik populasi yang relevan dengan tujuan penelitian.

Dalam memilih populasi, peneliti perlu memperhatikan tujuan penelitian, kriteria inklusi dan eksklusi, sumber data, teknik sampling, data sekunder, dan penelitian sebelumnya. Memilih populasi yang tepat akan membantu peneliti dalam mendapatkan data yang akurat dan dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih besar.


Sampling Penelitian

Sampling dalam penelitian adalah proses pemilihan sampel atau subset dari populasi yang dipilih untuk dijadikan subjek penelitian. Sampling dilakukan karena tidak selalu memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi karena keterbatasan waktu, sumber daya, dan biaya. 

Oleh karena itu, dengan memilih sampel yang representatif, peneliti dapat menghasilkan data yang dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih besar.


Teknik Memilih Sampling Penelitian

Berikut adalah beberapa teknik sampling yang dapat digunakan dalam penelitian:

Simple Random Sampling: Teknik ini memilih sampel secara acak dari populasi. Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Stratified Random Sampling: Teknik ini membagi populasi menjadi beberapa strata berdasarkan karakteristik tertentu. Kemudian, sampel diambil secara acak dari setiap strata.

Systematic Sampling: Teknik ini memilih sampel dengan cara memilih setiap k dari anggota populasi secara teratur. Misalnya, setiap 10 anggota populasi dipilih sebagai sampel.

Cluster Sampling: Teknik ini memilih kelompok acak atau cluster dari populasi dan kemudian mengambil sampel dari setiap kelompok.

Convenience Sampling: Teknik ini memilih sampel berdasarkan ketersediaan atau kemudahan akses ke subjek penelitian. Contohnya, memilih subjek penelitian yang berada di sekitar lokasi penelitian.

Quota Sampling: Teknik ini mirip dengan stratified sampling, namun, tidak menggunakan acak. Peneliti menetapkan target jumlah subjek dari setiap strata dan memilih subjek yang sesuai dengan kriteria.

Pemilihan teknik sampling yang tepat akan mempengaruhi kualitas data yang diperoleh. Oleh karena itu, peneliti harus mempertimbangkan karakteristik populasi dan tujuan penelitian sebelum memilih teknik sampling yang tepat.


Pengertian Sampling Menurut Ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi sampling menurut beberapa ahli:

William G. Cochran: Sampling adalah suatu proses pemilihan sejumlah elemen atau individu dari suatu populasi untuk diperiksa atau diobservasi guna mengetahui karakteristik populasi tersebut.

Donald T. Campbell dan Julian C. Stanley: Sampling adalah prosedur untuk memilih sekelompok individu yang akan diperiksa atau diobservasi, sedangkan populasi adalah kelompok yang dimaksudkan untuk digeneralisasikan.

Robert E. Stevens: Sampling adalah suatu prosedur untuk memilih sekelompok individu atau unit dari populasi untuk diteliti, sehingga dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan tentang populasi.

Kerlinger dan Lee: Sampling adalah suatu proses pemilihan sejumlah individu dari populasi secara sistematis atau acak, yang akan dijadikan objek penelitian.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sampling adalah proses memilih sekelompok individu atau unit dari suatu populasi untuk diteliti atau diobservasi dengan tujuan untuk mengambil kesimpulan yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar.


Kriteria Menentukan Sampling

Dalam menentukan teknik sampling yang tepat, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

Tujuan penelitian: Tujuan penelitian harus jelas dan spesifik agar dapat menentukan teknik sampling yang tepat. Misalnya, jika tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan generalisasi yang kuat, maka teknik sampling yang digunakan harus representatif terhadap populasi.

Karakteristik populasi: Peneliti harus memahami karakteristik populasi, termasuk ukuran, heterogenitas, dan distribusi. Hal ini akan membantu dalam menentukan teknik sampling yang tepat.

Kemampuan sumber daya: Peneliti harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, termasuk waktu, biaya, dan tenaga. Teknik sampling yang memerlukan sumber daya yang lebih banyak dapat menjadi tidak realistis jika sumber daya terbatas.

Ukuran sampel: Ukuran sampel harus cukup besar untuk menghasilkan data yang valid dan dapat diandalkan. Namun, ukuran sampel juga harus realistis dan dapat dijangkau dalam batas sumber daya yang tersedia.

Tingkat kepercayaan dan kesalahan: Peneliti harus menentukan tingkat kepercayaan yang diinginkan dalam hasil penelitian serta tingkat kesalahan yang dapat diterima. Hal ini akan membantu dalam menentukan ukuran sampel dan teknik sampling yang tepat.

Ketersediaan data: Jika data sudah tersedia atau mudah diperoleh, teknik sampling yang lebih sederhana seperti convenience sampling atau purposive sampling dapat digunakan.

Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria di atas, peneliti dapat memilih teknik sampling yang tepat untuk penelitiannya. Pemilihan teknik sampling yang tepat akan membantu dalam menghasilkan data yang valid dan dapat diandalkan.