Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Memahami Karakteristik Peserta Didik Abad 21

Karakteristik Peserta didik merupakan suatu latar belakang pengalaman siswa yang sangat berpengaruh terhadap keefektifan proses belajar mengajar. Latar belakang dan pengalaman yang dipunyai peserta didik diantaranya adalah kemampuan umum, tingkat kecerdasan, gaya belajar, motivasi, ekspektasi terhadap belajar, ciri-ciri jasmani serta emosional.

Mengapa guru perlu mengetahui karakteristik peserta didik? Setiap dari peserta didik atau siswa sebagai individu dan subjek belajar mempunyai karakteristik atau ciri-ciri sendiri. Salah satu dari manfaat jika Guru dapat mengenali serta memahami karakter siswa adalah proses belajar mengajar yang berlangsung dengan lebih baik dan juga efisien.

Ciri Guru yang Profesional adalah guru yang dapat mengenal karakter anak dengan baik, mengenal karakter anak adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan oleh guru. Dengan mengetahui karakter siswa, guru akan mudah untuk membimbing dan mengarahkan siswa, sehingga kegiatan PBM (proses belajar mengajar) akan berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang baik pula.

Lantas bagaimanakah karakteristik siswa Abad 21? nah karakteristik siswa abad 21 akan dijelaskan seperti dibawah ini. mari simak lebih lanjut


Karakteristik Siswa Abad 21

Karakteristik Siswa Abad 21

Istilah karakter membuat banyak orang menyamakannya dengan kata sifat,watak, akhlak, atau tabiat. Pada kenyataannya tidak selalu bisa dimaknai seperti itu. Kita perlu mempelajari pengertian karakter menurut para ahli agar memahami perbedaannya. 

Menurut ahli, karakter adalah ciri, karakteristik, gaya, atau sifat diri dari seseorang yang bersumber dari bentukan yang diterima dari lingkungannya. Berdasarkan pendapat tersebut karakter peserta didik turut dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. 

Musfiroh (2008: 25), mengatakan karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Dari pendapat para ahli tersebut dapat kita simpulkan bahwa karakter adalah ciri, sifat diri, akhlak atau budi pekerti, kepribadian dari seseorang yang dalam hal ini adalah peserta didik. 

 Pendidik tentunya tidak hanya bertugas mengajar di kelas, tetapi mendidik dan juga melatih. Hal ini sangat tepat apabila dikaitkan dengan pembentukan karakter yang baik bagi para peserta didik. Seperti apa seorang pendidik mendidik, bagaimana mengajar, dan bagaimana melatih para peserta didik. 

Semua tantangan diatas berawal dari pendidik itu sendiri, bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, misalnya dengan memunculkan kesan pertama pendidik yang positif saat kegiatan belajar di kelas. 

Pendidik sangat perlu memahami perkembangan peserta didik. Perkembangan pesertadidik tersebut meliputi: perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional, dan bermuara pada perkembangan intelektual. 

Perkembangan fisik dan perkembangan sosio-sosial mempunyai kontribusi yang kuat terhadap  perkembangan intelektual atau perkembangan mental  atau perkembangan kognitifnya. Pemahaman terhadap perkembangan peserta didik di atas, sangat diperlukan untuk merancang pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. 

Rancangan pembelajaran yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga mampu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan. 

Seorang pendidik mempunyai peran multifungsi, sebagai konselor, dia mendidik dan membimbing peserta didiknya dengan benar, memotivasi dan memberi sugesti yang positif, serta memberikan solusi yang tepat dan tuntas dalam menyelesaikan masalah peserta didik. 

Selain itu juga memperhatikan karakter dan kondisi kejiwaan peserta didiknya. Pendidik  juga bisa berperan sebagai seorang dokter yang memberikan terapi dan obat pada pasiennya sesuai dengan diagnosanya.  

Perannya sebagai seorang ulama, pendidik membimbing dan menuntun batin atau kejiwaan peserta didik, memberikan pencerahan yang menyejukkan dan menyelesaikan masalahnya dengan pendekatan agama yang hasilnya akan lebih baik.

Mengenal dan memahami peserta didik dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan menganalisa tutur kata (cara bicara),  sikap dan perilaku atau perbuatan anak didk, karena dari tiga aspek diatas setiap peserta didik mengekspresikan apa yang ada dalam dirinya. 

Untuk itu, seorang pendidik harus secara seksama dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik dalam setiap aktivitas pendidikan.